Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. RZ Panca Putra S dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, mengatakan menghadapi era informasi teknologi saat ini, perang maya merupakan ancaman besar terhadap peradaban sosial, perdamaian dan stabilitas hubungan antar negara.
“Harapannya kami mampu mewujudkan tujuan nasional dan mendukung program pembangunan nasional demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Jenderal Polisi bintang tiga itu.
Pada momentum HUT kali ini, Lemhannas menghadirkan terminologi baru dalam hubungan antar negara yakni ‘Geografis Berhubung dgn sibernetika‘, suatu konsep yang berkaitan dengan perkembangannya tatanan ruang baru yaitu ruang siber (dunia maya).
“Dalam ruang ini, informasi memiliki peran kunci dalam pengambilan keputusan strategi dan krisis manajemen,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, Lemhannas RI menjadi kawah candra dimuka bagi kader-kader pemimpin dan pemimpin nasional.
“Pemimpin yang berkarakter kebangsaan, mampu menghadapi tantangan zaman, mampu menyelesaikan permasalahan secara komprehensif, integral, holistik dan berkeadilan untuk kepentingan keutuhan NKRI,” kata Panca.
Lemhannas Polri menggelar acara syukuran dan sarasehan sebagai acara puncak rangkaian HUT Ke-59 Lemhannas RI di Jakarta (20/5/2024).
Mantan Kapolda Sumatera Utara menyampaikan, sarasehan ini menjadi sarana refleksi dan upaya untuk mengembangkan dan memperkuat peran Lemhannas RI dalam menjalankan tugas sebagai lembaga pemerintah non penerbitan yang menjadi pusat referensi dan pusat keunggulan ilmu pengetahuan ketahanan nasional dalam menghadapi berbagai ancaman, hambatan dan tantangan di tengah pengaruh dan perkembangan geopolitik geostrategi dunia saat ini.
Momentum HUT tahun ini mengangkat tema ‘Reaktualisasi Ketahanan Nasional’.
Tema ini, kata dia, merupakan harapan bagi jajaran Lemhannas agar dapat mengingat kembali jati diri bangsa dengan memperkuat pertahanan nasional yang merupakan daya lentur bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan serta mampu beradaptasi menghadapi perkembangan geopolitik global.
Menurut dia, sebagai pusat keunggulan, Lemhannas RI membangun tubuh pengetahuan ketahanan nasional yang terdiri dari enam ranah politik.
Pertama konteks dasar negara. Kedua geopolitik, ketiga geostrategi, keempat kewaspadaan nasional. Kelima kepemimpinan nasional dan keenam sistem manajemen nasional.
“Rumusan tubuh pengetahuan ini terus disempurnakan dan dijabarkan dalam bentuk kerja yang sama dengan keseluruhan pemangku kepentingan dan perguruan tinggi,” kata Panca.